Read more WTF stuff 👉

Search whatever here 👇

29.8.15

Mari Berhenti Berpura-pura

Mari berhenti berpura-pura bahwa kita tidak memiliki sedikit pun untuk dibagi.

Mari berhenti berpura-pura bahwa kita adalah yang paling menderita.

Mari berhenti berpura-pura bahwa tidak ada sedikit pun untuk sesama.

Mari berhenti berpura-pura tidak mengetahui bahwa sebuah tas bekas layak pakai

akan menyunggingkan senyum cerah di wajah anak yang kurang beruntung.

                                                                          ©Ioannis Nikiforakis


Mari berhenti berpura-pura bahwa kita tidak memiliki sedikit pun untuk dibagi.

Mari berhenti berpura-pura bahwa kita tidak memiliki waktu untuk berpikir bahwa senyuman, terima
kasih

dan kata maaf adalah hal terkecil yang dapat dibagi.


Mari berhenti berpura-pura meyakini bahwa ratusan ribu yang dapat kita habiskan dalam sehari

atau seminggu tidak sepadan dengan ratusan ribu yang dibutuhkan anak-anak kurang beruntung itu.

Mari berhenti berpura-pura tidak mengetahui bahwa sebagian dari kita masih mau menolong meski ia pun sedang perlu ditolong.

Mari berhenti berpura-pura menjadi orang yang tidak memiliki hati.

21.8.15

Hubungan Antara Purwakarta dan Child 44: Tidak Ada



Malam ini, Kamis, 20 Agustus 2015 pukul 11:52, saya baru saja menyaksikan premiere film yang dibintangi oleh salah satu aktor yang saya sukai, Tom Hardy, berjudul Child 44 di XXI Lotte Shopping Avenue, Jl. Dr. Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, bangku F8. Ini mungkin bukan film terbaik se-dunia, tapi ini mungkin film yang paling tidak ada hubungannya dengan—tempat saya lahir, dididik, jatuh cinta, patah hati, dan dibesarkan—Kabupaten Purwakarta.
 
Tom Hardy sebagai Leo Demidov di Child 44

Film ini bercerita tentang Leo Demidov (Tom Hardy) yang merupakan penyidik terpercaya di bawah rezim diktator Stalin, harus kehilangan jabatannya karena mencoba melindungi istrinya yang dituduh sebagai pengkhianat negara.

3.8.15

Menyikapi Perayaan HUT Purwakarta ke-184


Purwakarta, usiamu kini telah 184.
Tidak semakin bijak, jadi tempat untuk mengumpat.
Kau nampaknya sedang tersesat.
Segala yang berbau Barat kau sebut “keparat.”
Sepertinya kau sedang diasuh dengan penuh siasat.
Entahlah, mungkin ini hanya  aku punya firasat.
Sesat.

Beberapa ribu tahun yang lalu saya pernah menulis dua buah tulisan yang memiliki nuansa yang sama; yang pertama tentang krisis prioritas dalam mengelola Purwakarta, dan kedua tentang bagaimana Bupati Purwakarta telah mengajarkan masyarakat Purwakarta arti cinta sejati.

Tell me anything. Go on.

Name

Email *

Message *