Read more WTF stuff 👉

Search whatever here 👇

25.4.16

5 Hal Bombastis yang Saya Temukan Ketika Meng-Google Nama Sendiri

Saya adalah jenis orang yang memperdulikan apa perkataan orang lain, siapa yang berbicara, di mana/media apa hal tersebut dibicarakan dan kapan dibicarakan. Setelah mengetahui ketiga hal tersebut, saya tinggal memutuskan akan menghiraukannya atau tidak sama sekali.
 
Didorong oleh nilai-nilai adiluhung yang saya yakini tersebut, saya terlarut dalam rasa penasaran mengenai apa yang akan muncul ketika saya mengetik “Meizar Ahmad Assiry” di kotak pencarian Google. Kemudian saya menemukan lima hal bombastis berikut:

Twit @ijey Ada di Koran Kompas

Tak pernah terpikirkan sepanjang hidup saya bahwa suatu hari nanti nama saya akan terpampang di surat kabar yang telah memiliki sejarah panjang di Indonesia, Kompas. Ternyata, dalam artikel Presiden Jokowi akhirnya mencabut Peraturan Presiden yang memungkinkan pejabat diberikan fasilitas uang muka untuk membeli kendaraan pribadi, twit dari akun @ijey pernah dicatut sebagai salah satu pelengkap.


Saya tidak akan mempermasalahkan perkara pencatutan nama saya ini ke pihak yang berwenang. Tentu saja.

Menjadi Narasumber Jakarta Globe

Pembakaran patung tokoh pewayangan di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat—yang dilakukan oleh siapa pun dia dan disuruh oleh siapa pun majikannya itu—telah menjadi berkah bagi saya. Kembali, nama saya diizinkan untuk hadir di media daring besar berbahasa Inggris di Indonesia, Jakarta Globe.

Ketika itu, rekan kerja saya, Talita Putriyanti, yang ditanyai temannya yang mana, dimanaya, oleh karena itu, meskipun, sejatinya, adalah jurnalis Jakarta Globe yang sedang mencari sub-manusia asli Purwakarta di Jakarta, merekomendasikan saya untuk melengkapi bagian opini masyarakat di cerita tersebut.

 

Trivia: Wawancara ini dilakukan di toilet melalui WhatsApp. Terima kasih teknologi!

Berada di Bagian “Terima Kasih” Skripsi Nadya Naviska

Skripsi milik Nadya Naviska (Dea) yang berjudul “Gambaran Mekanisme Koping Siswa Kelas 3 SMA di SMAN 1 Purwakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Menjelang Ujian Nasional” menempatkan saya, Ninda Kartikadewi, Hari AkbarMuharamsyah dan Firda Utami Intania pada poin 9 sebagai pihak yang diucapkan terima kasih atas saran, doa dan bantuannya selama Dea menyelesaikan skripsi itu. Padahal saya tidak pernah benar-benar spesifik mendoakannya di masa itu kecuali di doa seluruh muslim sehabis shalat.
Punten yah, de.

Menjadi Bagian dari Rangkaian Chirpstory mengenai Tuhan

Ketika heboh muncul manusia bernama Tuhan saya tidak ingin ketinggalan untuk mengomentari hingga suatu hari saya berkicau seperti di bawah ini. Twit tersebut masuk dalam rangkaian Chirspstory yang berjudul “Perlukah Tuhan Berganti Nama?”


Kamu berani? Wah parah.. Tuhan loh ini.

Menjadi Kandidat Staf Lokal Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia

Di dokumen berjudul:

Atau dalam Bahasa Inggris Call for admission as permanent staff in the Economic and Trade Office in Jakarta (Indonesia) in the category of administrative assistant” ternyata ada nama saya di dalamnya. Saat itu tidak pernah ada panggilan wawancara  untuk posisi ini. Dengan ini, saya semakin yakin bahwa saya adalah manusia yang kurang kredibel.

Apakah Anda pernah Googling nama sendiri seperti saya? Bagaimana hasilnya? Saya tidak mau tahu!

Tell me anything. Go on.

Name

Email *

Message *