Via korulottemavilag |
Seingat saya, terakhir kali saya memiliki
pasangan romantis adalah ketika kelas 3 SMP di Purwakarta. Selepas itu, saya ditolak
beberapa wanita, ditinggal menikah, dan kemudian hanya dapat merindukan
momen-momen yang menyenangkan (dan tidak menyenangkan) dari hidup berpasangan.
Setelah satu dekade lebih hidup dalam
kesendirian, timbul rasa ingin tahu mengenai apa yang sebenarnya salah. Hingga
ditemukan beberapa poin dari hasil kontemplasi yang jujur yang mungkin dapat
menjelaskan mengapa saya masih Single hingga hari ini:
Saya adalah penggemar berat percakapan tatap
wajah dan sangat payah dalam hal text-messaging. Penelitian Pew Research
menyatakan 79%
wanita menghabiskan waktunya dengan kekasihnya
via text message setiap hari. Hasil penelitian itu cukup menjelaskan
mengapa saya, “hahaha,” “hehehe,” “hihihi,” “hohoho,” dan seluruh emoji yang
saya kerahkan selalu gagal menembus relung hati mayoritas wanita karena kemampuan
saya dalam texting yang payah.
Seperti RickyGervais, Bill Gates, Noel Gallagher dan Daniel Radcliffe, saya tidak bisa
menyetir dan tidak berniat untuk memiliki SIM. Alasan saya adalah karena saya
merupakan seseorang yang sangat
ceroboh dan mudah teralihkan perhatiannya. Orang seperti saya akan sangat
berbahaya di jalanan bagi diri sendiri dan orang lain. Permasalahannya adalah
saya hanya sedikit lebih miskin daripada Bill Gates. Sementara itu, penelitian
di Austria
menyatakan bahwa wanita dapat mengubah persepsi mereka terhadap seorang pria berdasarkan
kendaraan yang mereka kendarai dan itu erat kaitannya dengan status sosial
sehingga meningkatkan daya tarik. Penelitian tersebut cukup menjelaskan
mengapa lebih dari satu dekade saya masih Single.
Seumur hidup saya selalu mengandalkan kendaraan
umum. Baik dan buruknya kendaraan umum selalu saya terima dengan lapang dada.
Bagi saya, kendaraan umum menyediakan banyak cerita, ketika memandangi wajah dan
karakter yang berbeda, kejadian yang beragam, kemudian itu semua melebur
menjadi inspirasi tersendiri. Alasan utama saya tidak ingin memiliki kendaraan
bermotor adalah karena Indonesia
merupakan penyumbang CO2 terbesar ke-9 di dunia (2015). Saya tidak ingin menambah
satu atau dua kendaraan pribadi untuk berkontribusi terhadap semakin melemahnya
komitmen Indonesia terhadap emisi gas tersebut. Konsekuensi dari itu semua
adalah saya jadi tidak bisa antar-jemput gebetan apalagi pasangan, lebih jauh
lagi memberikan jawaban ketika orangtua gebetan/pasangan bertanya, “Ke sini
naik apa?”
4. Ijey Masih Mengurusi Jong Purwakarta
Salah satu komitmen yang saya pegang malah
bukan dijalin dengan manusia melainkan sebuah komunitas, Jong Purwakarta. Seringkali,
kegiatan-kegiatan dari komunitas non-profit ini yang mengisi waktu saya di
akhir pekan hingga menggantikan peran seorang pasangan. Kepuasan yang didapat setelah berkumpul dengan orang-orang yang memiliki idealisme
yang masih menyala memberikan sensasi orgasmik tersendiri. Ketika sudah berpasangan apalagi menikah, siapa yang mau mengganggap komunitas seperti ini penting? Jika aktif begini terus
mungkin saya akan terus menerus (membawa-bawa teman saya di komunitas) menjadi
Single. :(
5. Ijey Selalu Gagal Menanggapi yang Jelas
Di dalam tulisan You
don’t dump a lady who tells you “I re-read our chat”, sangat jelas
terlihat bahwa saya telah gagal total dalam menanggapi sosok yang sudah jelas
ada di depan mata. Dalam pembelaan saya (makan juga tuh konsekuensinya), banyak
sekali pertimbangan dan keputusan mesti dibuat saat itu juga. Syukurnya wanita
tersebut, Alhamdulillah, tahun ini akan menikah :D Kalau saya belum. :|
Begitulah hasil perenungan saya menjelang
Sahur. Saya hanya sedang mencoba untuk jujur terhadap diri sendiri dan semua
orang, melihat dengan jelas kekurangan yang dimiliki dan menyambutnya dengan
tangan terbuka. Kejujuran mungkin tidak akan membawa kebahagiaan, akan tetapi
saya merasa bahagia karena telah berani jujur. Seperti kata Cal Lightman (Tim
Roth) di bawah ini:
Via Giphy |
Apakah Anda memiliki pengalaman yang sama dengan saya? Mudah-mudahan sih tidak, yah. Amin..
No comments:
Post a Comment
Wanna save the world? Share this piece.