Read more WTF stuff 👉

23.8.16

Panduan Politik, Geografi, Sosial dan Ekonomi bagi Perantau asal Purwakarta


Hidup sebagai perantau asal Purwakarta tidaklah semudah yang Anda pikirkan. Apalagi ketika Bupati Anda adalah Dedi Mulyadi. Rasanya cukup berat.

Menjadi bagian dari kabupaten terkecil kedua di provinsi Jawa Barat seringkali terasa lebih menantang ketika Anda harus menjelaskan diri Anda ke orang-orang di kota lain yang lebih populer seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta atau Makassar.


Banyak perantau asal Kabupaten Purwakarta yang telah cukup sering merasakan kebingungan dalam menjawab berbagai pertanyaan dari orang-orang yang tertarik menggali lebih dalam mengenai Purwakarta.

Dari hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB) grup WhatsApp Jong Purwakarta dan hasil diskusi intensif dengan beberapa sahabat, behasil menelurkan beberapa pertanyaan yang kerap muncul di dalam kehidupan para perantau asal Purwakarta.

Melalui tulisan ini, kami ingin berbagi pengalaman, tips dan trik mengenai cara menjawab berbagai pertanyaan berkaitan dengan Purwakarta bagi perantau.

1. “Purwakarta? Berarti yang di Jawa Tengah itu ya?”
Kesotoyan ini sering terjadi. Mungkin lebih tepatnya ini terjadi karena banyak yang kurang tertarik dengan pelajaran Geografi. Tidak sedikit orang yang mengira bahwa Kabupaten Purwakarta terletak di Jawa Tengah. Anggapan tersebut sebenarnya amat sesat.
 
Faktanya, kami terletak di Provinsi Jawa Barat:

Semoga teman-teman asal Purwokerto tidak pernah mengalami kejadian serupa.

Rekomendasi jawaban:
  •  “Purwakarta termasuk daerah Jawa Barat. Letaknya diantara Bandung dan Jakarta.”


2. “Oh, yang Bupatinya tenar itu?”


Pertanyaan ini biasanya didapatkan para perantau di kisaran tahun 2015/2016.
Rekomendasi jawaban:
  • “Iya, lagi cari perhatian hehehe..” (jawab sambil tersenyum dan sedikit hehe di akhir)
  •  “Ah, masa iya?” (Ini jika Anda ingin membuka potensi mengobrol lebih jauh dengan si Penanya)
  •  “Yaeya dong, siapa juga yang gak tahu?! Bupati gue gitu~” (Ini jika Anda ingin mendapatkan banyak teman baru di perantauan)


3. “Ke Purwakarta naik apa?”
Clearly, Odong-odong is not the answer.
Jika Anda adalah perantau di Bandung atau Jakarta, rekomendasi jawabannya:

  • “Bis umum.” (sebutkan terminal/tempat menyetop/jurusan/brand dan ongkos bis tersebut)

  •  “Naik travel. Namanya Arnes Shuttle, satu-satunya di Jakarta. Kalau di Bandung ada juga P-Trans, travel ke Purwakarta lainnya.”

Jika Anda adalah perantau di luar pulau Jawa, rekomendasi jawabannya:

  • “Naik pesawat ke Jakarta/Bandung dulu. Setelah itu ada Bis Damri yang langsung ke Purwakarta. Ini letaknya di Jawa Barat lho ya..” (mesti diingetin terus, biar nerap di kepalanya, siapa tau aja, kan?)
 
4. “Di Purwakarta ada café, gak?”
Ngeremehin banget.
Rekomendasi jawaban:

  • “Ada 8.576 cafe. Gak percaya? Datang deh ke sana terus hitung sendiri."
  • "Ada."



5. “Kalau ke pusat kota naik angkot apa?”
Rekomendasi jawaban:
  • “Naik angkot yang jurusannya ke pusat kota”
  •  “Kalau kamu dari daerah Sadang, bisa naik 01, 05 atau 02 buat ke pusat kota. Kalau kamu dari daerah Cikopo, naek angkot 43 terus sambung sama angkot tadi. Kalau kamu dari Plered, naik angkot warna kuning, turun di Parcom, sambung pake 05, 06, atau 03….” (jelaskan sedetil mungkin hingga energi kalian terkuras)


6.  “Nyari kerja di Purwakarta susah gak sih? Aku perantau, pengen balik ke Purwakarta. Tapi nanti kerja dimana ya?” atau "Caranya dapet kerja di Purwakarta gimana?"
Rekomendasi jawaban:
  • “Hmm.. di mana ya? Susah sih. Gak banyak pilihan. Ga ada harapan.”

  • “Udah deh, gak usah mikir yang enggak-enggak.”


7. “Daerah kos-kosan/kontrakan dimana? Mahal gak sih?”
Rekomendasi jawaban:  
  • “Biasanya di daerah Sadang ada karena di sana banyak pabrik. Di daerah Sindangkasih juga ada. Di daerah Kebon kolot dan Pasar Jumat juga ada. Harganya beragam, tapi relatif jauh lebih murah dibandingin kosan di Bandung dan Jakarta.”


8. “Living cost di Purwakarta berapa ya?" 
Rekomendasi jawaban:
  • "Tergantung kamu punya gaya hidup yang seperti apa sih."
  • "Relatif lebih rendah dibanding Bandung dan Jakarta mah. 100rb/hari juga lebih dari cukup."  


9. “Nomor telepon Arnes berapa?”

Jawaban resmi dan satu-satunya:
Pool Purwakarta Kota
Alamat : Giant Extra, Jalan Pahlawan No. 24 - 26
Telepon Reservasi :
  • 0812 856 2228 (Simpati)
  • 0877 7986 6605 (Simpati)
  • 0812 856 2228 (Simpati)
  • 0877 7986 6605 (XL)
  • 0858 4608 7823 (Indosat)
Pool Purwakarta :
Alamat: Sadang Terminal Square (STS) Lantai Dasar No. 46K, Sadang.
Telepon Reservasi :
  • 082216691118 (TSel)
  • 087822601008 (XL)
  • 081313779636 (Tsel)
Pool Pancoran :
Alamat: Superindo Pancoran (Pojok Utara-Timur pertempatan Patung Pancoran).
Telepon Reservasi: 
  • 087822601009 (XL)
  • 082216691117 (TSel)
Pool Bandung
Alamat : Balubur Town Square (BALTOS) Tamansari Blok Dasar 1,0 No. 2 
Telepon Reservasi :
  • 0858 6000 3868 (Indosat)
  • 0821 2112 1293 (Telkomsel)
  • 0878 2439 8501 (XL)
  • (022) 9336 3679 (Esia)
  • PIN BB: 2663FE4B
Pool Jatinangor:
Alamat : Jl. Raya Jatinangor 190 Desa Cikeruh (sebelum pertigaan sayang)
Telepon Reservasi :
  • 0858 6000 3686 (Indosat)
  • 0821 2112 1239 (Telkomsel)
  • 022 933 636 97 (Esia)
  • PIN BB: 2ABC5B3C


10. “Makanan khas yang enak di Purwakarta di mana?"
Pertama-tama, makanan khas Purwakarta yang populer itu ada Simping, Kicimpring, Kue Ali dan Maranggi. Setiap penjual dari makanan tersebut memiliki kualitas yang berbeda-beda dan, tentu saja, dari segi rasa penilaiannya akan sangat subjektif.

Rekomendasi jawaban:
  • “Kalau nanya yang enak sih itu subjektif ya. Setiap orang bisa aja beda-beda. Kalau saya sih suka [isi dengan nama makanan khas] yang di daerah [isi dengan nama tempat di Purwakarta]”


11. “Sate Maranggi paling enak di Purwakarta di mana?”

Kembali, jika menanyakan kualitas rasa makanan, jawaban akan relatif subjektif.

Rekomendasi jawaban:
  • “Sate Maranggi di Purwakarta ada banyak, harga per tusuknya juga bisa beagam. Saya paling suka Sate Maranggi [isi dengan nama brand Maranggi tersebut] soalnya [isi dengan alasan mengapa Anda menyukainya].”


12. "Itu beneran bakal dinikahpaksain kalo kita keluyuran lewat tengah malam?"
 
Rekomendasi jawaban:
  • “Bener.”


13. "Kalo nonton di Purwakarta, dimana?"

Rekomendasi jawaban:
  • “Di TV, laptop, atau PC.”
  • "Virtual Reality (VR)"
  • "Samsung Galaxy Tab."


14. "Cewe Purwakarta cantik-cantik gak? Huntingnya dimana?"

Rekomendasi jawaban:
  • “Cantik-cantik. Pasar Rebo”

  • “Cantik-cantik. Coba cari ke Bandung atau Jakarta, kebanyakan tersebar di sana.”


15. "Purwakarta yang deket sate maranggi itu ya?"
Rekomendasi jawaban:
  • “Yoi” (biar cepet)
Pertanyaan macam apa itu?



16. "Bakso yang enak di Purwakarta dimana?"

Kalau soal masalah rasa kan subjektif banget ya?

Rekomendasi jawaban:
  •  (Silahkan modifikasi jawaban poin 11)



17. “Nyari oleh-oleh khas Purwakarta dimana? Dan yang murahnya dimana?

Rekomendasi jawaban:
  • “Pusat oleh-oleh khas Purwakarta letaknya di daerah Kaum, itu daerah pusat pemerintahan juga. Atau bisa juga ke toko Anyelir. Harganya rata-rata bersaing, gak beda jauh dan masih masuk akal kok.”



18. “Tempat wisata paling ok dimana?”
Ini juga jawabannya akan sangat subjektif. Beberapa orang suka bermain ke perbukitan, beberapa lainnya suka berwisata dengan berjalan kaki di ruang terbuka publik dan lain-lain.

Rekomendasi jawaban:
  • “Menurut saya sih engak ada yah..”


19. “Fasilitas wifi ada dimana aja?”

Rekomendasi jawaban:



20. “Gak bosen idup di Purwakarta?”
Rekomendasi jawaban:
  • “Gak bosen nafas?”


21. "Di Purwakarta ada perpus daerah gak sih?"

Rekomendasi jawaban:
  • “Ada.”

  • “Enggak tau.”

  •  “Hmmm.. kayaknya sih ada.”



22. "Kenapa banyak patung guci?"

Rekomendasi jawaban:
  • “Karena Plered, sebuah kecamatan di Purwakarta, itu terkenal dengan kerajinan keramiknya. Dan guci keramik itu salah satu signature daerah situ.”

  • “Karena kita mah fashionable” (itu mah GUCCI)



23. "Kalau dari Jakarta ke Bandung kelewatan gak sih?"

Rekomendasi jawaban:
  • “Ya kelewatanlah kalau jalan kaki mah. Keterlaluan, maksudnya. Terlewat kok. Coba sekali-sekali dibaca tanda-tanda lalu lintas yang menuliskan nama-nama kota/kabupaten di jalan tol.”



24. "Lu orang Purwakarta? Kok gak ngapak sih"

Rekomendasi jawaban:
  • “Emang enggak. Kalau kami mah logatnya British.”



25. "Bupati lu mau jadi Jabar 1 yah?"

Rekomendasi jawaban:
  • “Anda jangan fitnah.”

  •  “Ya.”



26. "Kenapa di Purwakarta belum ada gojek sih?"

Rekomendasi jawaban:
  • “Bentar, gue telepon Nadiem dulu.”



27. “Purwakarta yang Bupatinya klenik itu ya?”

Rekomendasi jawaban:
  • “Cuma Tuhan yang tahu. Kita sebagai manusia tidak usah menghakimi."


28. "Di Purwakarta ada Mall gak?"
Rekomendasi jawaban:
  • "Nih coba kamu baca tulisan ini 
29. "Di Purwakarta ada Gramedia, gak?"
Rekomendasi jawaban:
  • "Enggak ada." (harus selalu dijawab dengan ekspresi tersedih yang kita bisa) 
30. "Situ Buleud itu alun-alunnya Purwakarta, yah?"
Rekomendasi jawaban:
  • "Bukan. Situ Buleud itu, 10 tahunan yang lalu merupakan ruang terbuka publik paling populer di Purwakarta. Sekarang namanya sudah diganti dan dibatasi jadwal masuk ke areanya. Letaknya memang gak jauh dari alun-alun Purwakarta."
  • "Iya" (kalau lagi males jelasin)

Demikianlah 30 pertanyaan yang pernah muncul di dalam hidup para perantau asal Purwakarta. Kami yakin pertanyaan semacam ini akan muncul kembali di kemudian hari, di dan dari generasi selanjutnya dan semakin beragam. 

Semoga (semacam) panduan ini dapat bermanfaat bagi para perantau asal Purwakarta maupun teman-temannya yang suka nanya-nanya.

Tuliskan tambahan pertanyaan Anda (jika ada) di kolom komentar, yah. Peace out!

No comments:

Post a Comment

Wanna save the world? Share this piece.

Search whatever here 👇

Tell me anything. Go on.

Name

Email *

Message *